Dira Oh Dira

Sebut saja namanya Dira. Dira adalah seorang cowok yang berwajah lumayan ganteng. Ditambah lagi, Dira memiliki keluarga yang bisa dibilang kaya. Tak sulit bagi Dira untuk mendapatkan banyak cewek. Ya seperti membalikkan telapak tangan saja... Tapi ketika itu, kami sedang berbincang di kantin tempat kuliah, dan tiba-tiba lewat seorang cewek yang lumayan cantik menurut saya, tapi menurut si Dira sangat cantik!. Dia pun mendatangi cewek itu, dengan rayuan dan ajian yang dimilikinya, sang cewek seakan patuh dan langsung tersenyum manis kepada Dira. Kemudian mereka pun berbincang berdua seakan sudah kenal lama. Kami terdiam dan membisu melihat Dira, tak ada kata-kata yang mampu kami ucapkan. Dari kejauhan kami melihat Dira yang kemudian berjalan perlahan dengan sang cewek tadi. "Eh gua jalan dulu ya", kata Dira sambil tersenyum. Hari-hari berlalu hampir satu bulan lamanya, selalu terlihat dan menjadi suatu yang biasa ketika Dira turun dari mobilnya sambil memegang tangan cewek yang bernama Rani itu. Sungguh mesranya mereka berdua. Tapi Dira tak berubah seperti banyak orang, yang baru mendapatkan pacar. Dira tetaplah Dira yang dulu, ia masih senang berkumpul dengan kami. Siang itu, ketika terik matahari begitu terasa hingga menusuk kulit ini, kami dan Dira berkumpul di kantin. Entah setan apa yang merasuki Dira sehingga ia mengatakan "Oi...gua mau kasih taruhan nih". Kami lalu bertanya taruhan apa?. Dira menjawab "gua yakin si Rani cinta mati ama gua!!!, kalau kalian bisa buat dia tergoda ama kalian ntar gua traktir!!!". Mendengar kata-kata Dira tadi, tentu saya sangat merasa tertantang, hehehe... Saya pun langsung bergegas mencari Rani, "benar ya!!! lo traktir gua ama anak-anak!!!", kata saya kepada Dira. "Ya tenang aja asal lo berhasil. ntar gua traktir!!!, "kata Dira. Saya melihat Rani sedang bercanda bersama-sama teman-temannya di depan sebuah kelas, dan saya menghampirinya. "Rani ya...", kata saya sambil tersenyum. "Iya", jawabnya dengan wajah yang cantik. "Eh gua boleh kenalan kan?", tanya saya. Tapi Rani hanya tersenyum. "Loh kok diam aja? gua Arie", kata saya lagi sambil memberikan tangan saya. Dan kemudian dia menyambut tangan saya dengan tangannya yang halus "iya Arie...", katanya sambil tersenyum lagi. Kemudian kamipun berbincang-bincang. Terlihat raut gembira di wajahnya, lalu saya memberanikan diri bertanya kepada Rani, "Eh Dira itu pacar kamu ya?". "Emang kenapa kamu cemburu ya?", jawab Rani sambil bercanda. "Ga cuma nanya doank kok", kata saya lagi. Rani hanya terdiam tak mejawab pertanyaan saya. "Pacarnya ya...hehehe...ga enak ah ama si Dira, ntar dia marah lagi...gua jalan dulu ya", kata saya kepada Rani. Tapi kemudian Rani yang hanya diam, memanggil saya dan langsung berkata, " Dira!!!, ga kok...gua belum punya pacar". Saya terkejut mendengar perkataan Rani ini, "terus kok sering bareng ama dia?", tanya dia lagi. "Yah lumayan kan bisa nebeng pergi ama pulang kuliah, hehehehe....", jawab Rani sambil tertawa kecil. Hati saya seakan terbeku mendengar perkataan dari Rani. Seakan ingin mengeluarkan maksud saya berkenalan dengan dia, tapi saya tak mampu dan hanya diam dan diam. Saya lalu menuju tempat Dira, dan Dira bertanya kepada saya, "gimana sob, bisa ga lo?, si Rani emang cinta mati kan ama gua?", tanya Dira sambil tersenyum. Saya tak mampu menjawab, dan terdiam sesaat, tapi Dira bertanya kembali. "Gimana ui!!!, kalau berhasil gua traktir nih!!!". Namun saya juga manusia, saya juga memiliki hati. Saya lalu menjawab pertanyaan Dira dengan perlahan "Ga berhasil sob, kayanya si Rani emang bener cinta ama lo", kata saya dan kemudian terduduk. Mendengar perkataan saya, Dira langsung tertawa kegirangan dan merasa telah menang dari kebohongan saya. "Dira...", kata saya dalam hati sambil menggelengkan kepala ketika melihatnya tertawa di atas kebodohannya sendiri.


Someone

0 comments:

Post a Comment

NO CommeNt, NO Cry :D

avatarThe dreamer

Copyright © 1996 Fresh OrangeTemplate Modification by : ARIE SANJAYA{}

NIKMATILAH ARTIKEL DIBLOG INI SESEGAR BUAH JERUK!