The love one hundred days(Love Story)

Today at 11:56am

Arie dan Cindy sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun,hanya memandang langit, sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.

Cindy: "Duh bosen banget! Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi waktu denganku."

Arie: "Kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma kita berdua saja yang tidak punya pasangan sekarang."
(keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)

Cindy: "Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk?"
Arie: "Eh? permainan apaan?"

Cindy: "Eng... gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi
pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. gimana menurutmu?"

Arie: "Baiklah.... lagian aku juga gada rencana apa-apa untuk beberapa bulan
ke depan."

Cindy: "Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya... semangat dong! hari ini akan
jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?"

Arie: "Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film The Troy lagi maen
deh. katanya film itu bagus"

Cindy: "OK dech.... Yuk kita pergi sekarang. tar pulang nonton kita ke
karaoke ya...
ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru."

Arie : "Boleh juga..."
(mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Arie mengantarkan Cindy pulang
malam harinya)

Hari ke 2:
Arie dan Cindy menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe,
suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati
mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Arie membeli sebuah
kalung perak berliontin bintang untuk Cindy.

Hari ke 3:
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat
Arie.
Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli
sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di
foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai
berpegangan tangan untuk pertama kalinya.

Hari ke 7:
Bermain bowling dengan teman-teman Arie. Tangan Cindy terasa sakit karena
tidak pernah bermain bowling sebelumnya. Arie memijit-mijit tangan Cindy
dengan lembut.

Hari ke 25:
Arie mengajak Cindy makan malam di Ancol Bay . Bulan sudah menampakan diri,
langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka
duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan
suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Cindy memandang langit, dan
melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.

Hari ke 41:
Arie berulang tahun. Cindy membuatkan kue ulang tahun untuk Arie. Bukan
kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam
hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Arie terharu
menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang
tahunnya.

Hari ke 67:
Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama,dan
mengunjungi stand permainan. Arie menghadiahkan sebuah boneka teddy bear
untuk Cindy, dan Cindy membelikan sebuah pulpen untuk Arie.

Hari ke 72:
Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China.. Cindy
penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya
mengatakan "Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang", kemudian peramal itu
meneteskan air mata.

Hari ke 84:
Arie mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi
karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan
berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya
pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan
mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.

Hari ke 99:
Arie memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana.
Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.


15:20 pm
Cindy: "Aku haus.. Istirahat dulu yuk sebentar."
Arie: "Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja. Kamu
mau minum apa?"
Cindy: "Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah menyetir keliling kota hari
ini. Sebentar ya"
Arie mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta
selalu macet.



15:30 pm
Arie sudah menunggu selama 10 menit and Cindy belum kembali juga.
Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah
panik.
Arie : "Ada apa pak?"
Orang asing: "Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu
adalah temanmu"
Arie segera berlari bersama dengan orang asing itu.
Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang,tergeletak
tubuh Cindy bersimbah darah, masih memegang botol minumannya.
Arie segera melarikan mobilnya membawa Cindy ke rumah sakit terdekat.
Arie duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit.
Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.


23:53 pm
Dokter: "Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih
bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera menjemput. Kami menemukan
surat ini dalam kantung bajunya."
Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Arie dan dia
segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Cindy. Wajahnya pucat tetapi
terlihat damai.
Arie duduk disamping pembaringan Cindy dan menggenggam tangan Cindy dengan
erat.
Untuk pertama kali dalam hidupnya Arie merasakan torehan luka yang sangat
dalam di hatinya.
Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya.
Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Cindy untuknya.


Dear Arie...
ke 100 hari kita sudah hampir berakhir.
Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu.
Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak,
tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku.
Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku.
Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi
sebelumnya.
Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang
hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh
malam itu di pantai,
Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi
kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur
hidupku. Arie, aku sangat sayang padamu.

23:58
Arie: "Cindy, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat
meniup lilin ulang tahunku?
Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya..
Cindy, kau tidak bisa meninggalkanku! hari yang kita lalui baru berjumlah 99
hari!
Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama!
Aku juga sayang padamu, Cindy. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku
kesepian!
Cindy, Aku sayang kamu...!"

Jam dinding berdentang 12 kali.... jantung Cindy berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke 100...

NB:
Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat.
Pacarmu? temanmu? smua org yang kamu sayang..
Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.
Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan pernah kembali lagi.



The end...

0 comments:

Post a Comment

NO CommeNt, NO Cry :D

avatarThe dreamer

Copyright © 1996 Fresh OrangeTemplate Modification by : ARIE SANJAYA{}

NIKMATILAH ARTIKEL DIBLOG INI SESEGAR BUAH JERUK!