What a Shocking Surprice

Apa ini? kenapa saat ia menatapku aku selalu tak mampu membalas tatapan matanya? apa aku sakit? atau ia memiliki semacam kekuatan super yang dapat melumpuhkan mataku? ah tidak tidak. Risa bilang, ini bukan hal yang kuduga itu. Namanya Reza. astaga. hanya mendengar namanya saja sudah membuatku salah tingkah. aku bingung. tak mengerti. dan aku harus tau jawabannya."Fifi. Lo masih naksir Reza?" tanya Risa saat kami makan di kantin kelas 9 SMP Harapan Jogjakarta. Risa adalah sahabatku. my best of the bestfriend ever yang notabene adek sepupu Reza."emang, gue naksir ya Sa?" tanyaku polos sambil melahap bakso."Fifiii fifi... sepolos-polosnya anak SMP, mereka semua juga tau dan pernah ngerasain yang namanya in love sama lawan jenis. gue heran deh, kok lo bisa ya nggak ngerti sama sekali tentang beginian?" tanya Risa."Beginian apa?""Cinta Fi!!""Ohh... gue selalu nganggep cinta itu urusan orang dewasa. dan kita masih terlalu kecil untuk itu. dan lagi, menurut gue, cinta itu yuck!""Lo mau jadi JOSE?""siapa itu Jose?"Risa menepuk keningnya. sahabat gue ini butuh privat khusus dari gue. "Fifi, yang namanya remaja, pasti suatu saat bakal ngerasain jatuh cinta. gue yakin suatu saat lo bakalan juga!""kan suatu saat Ris!""sekarang aja lo udah ngerasain. ohya, FYI, Jose itu jomblo sejati"fifi menoleh ke arah Risa. "sekarang?" tanyanya dengan tatapan serius."mm hmm... Reza buktinya."UHUK UHUK "Reza?" tanya Fifi setelah ia tersedak bakso."OhmyGod Fifi... lo tu naksir sama reza!!" seru Risa yang membuat seluruh pengunjung kantin menoleh.muka fifi merah padam bagaikan kepiting rebus. ia sungguh amat sangat malu dengan perkataan Risa yang ia tau, tidak sengaja. tapi ia masih sangat malu. Fifi menundukkan kepala dan membenamkan wajahnya yang masih memerah dalam lipatan tangannya."Eh, Fi... maafin gue. gue tadi keceplosan. maaf banget fi..."Fifi masih menunduk menahan malu."Fi, jangan diambil hati dong. gue minta maaf. gue keceplosan." ujar Risa.-----beberapa hari kemudian"Ris." ucap Reza."Hm?" tanya Risa."Sahabat lo, Fifi..." tutur Reza."kenapa?" tanya Risa lagi."hhh gue bingung gimana bilangnya." tutur reza."lo ilfil sama dia?" tanya Risa."Kenapa harus ilfil?""Soalnya dia kena gosip suka sama lo." tutur Risa."Enggak kok." ucap Reza."Bagus kalo gitu :D" tutur Risa."Ris, dia udah punya cowok?" tanya Reza."Kalo udah punya cowok ngapain dia naksir elo?" tanya Risa sambil melahap ice cream."Loh? itu bukan sekedar gosip?""beuuh... bukan Rez..." ujar Risa.Reza tersenyum. ia lalu berbisik pada Risa,"Ris, lo jangan bilang siapa siapa ya.. ......"kini ganti Risa yang terneyum. "it's gonna be a so amazing surprise."-----"Fi... hhh... hhh... gue... hhh... capek... hhhh... hhh... banget... hhh!!" ujar Risa sambil mengambil botol minumnya. ia duduk selonjoran di pinggir lapangan basket tengah. sementara Fifi masih mendribel bola basket."Yaaah elo Ris. baru segini juga udah capek!" ejek Fifi sambil terus mendribel bola."yeeeh mentang-mentang calon kapten basket cewek baru terus ngeSOK gitu ya sama gue!!" ucap Risa."hehe... wekk! ayo dong Sa temenin gue main!" ucap Fifi."Tunggu bentar laah." tutur Risa.Fifi duduk di samping Risa. ia mengalihkan pandangannya ke sekitar lapangan basket sekolahnya. ia menghirup udara sejuk siang hari ini.di ujung lapangan basket, tampak Reza datang dengan kaos oblong dan celana selutut. ia membawa tas sekolahnya dan mengeluarkan bola basket dari dalamnya."Hoy Ris! habis main?" seru Reza pada Risa."Iyooo Za! capek banget nih." tutur Risa."Udah berapa lama?" tanya Reza."Yaaaah paling enggak cukup membuat gue ngos-ngosan." jawab Risa."Berarti baru bentar dong!" ejek Reza."sial lu!! main sama Fifi sana!!" seru Risa.Fifi melotot menatap sahabatnya itu. "Risa!" serunya pelan."Halo? oh mama? oh oke deh ma. iya iya Risa pulang. byee..." tutur Risa sambil berpura-pura ditelfon Mamanya."Za, gue harus pulang!" ucap Risa. Reza baru saja melakukan under ring langsung menoleh ke arah Risa."Yaudah pulang duluan aja. eh, kalo si Fia main ke rumah lo, suruh dia kerjain dulu PRnya baru boleh main. nyokap-bokap lagi ke surabaya. jadi gue sama Fia sendiri di rumah. mungkin nanti malem sleep over ke rumah lo." jelas Reza panjang lebar."Iya iyaa... tumben lo sayang adek?" tanya Risa."Bukan gitu. gue digantung nyokap nanti kalo ada satu hal di to-do-list yang nggak gue kerjain. dan ngingetin PR Fia termasuk salah satunya.""Iya bosss!!" ucap Risa. well, rumah Risa dan rumah Reza memang bersebelahan. ingat, mereka bersaudara."Sa, gue juga balik deh." ucap Fifi yang sedari tadi dikacangin."Eh, elo katanya masih mau main? itu mumpung ada lawan sebanding!" ucap Risa."Risa..." rengek Fifi."it's your chance dear. now or never." tutur Risa yang langsung meninggalkan Fifi berdua dengan Reza."Hei Rez." ucap Fifi sambil mendribel bolanya."Fi. gue denger gosip tentang lo di kantin beberapa hari yang lalu."Glek... fifi menelan ludahnya. ingin rasanya ia kabur dari situ. pergi meninggalkan Reza. ia sangat malu. sungguh sungguh malu!"Gue denger dari anak-anak. jadi,tadi malem gue nanya Risa dan mastiin gosip itu."Fifi makin menundukkan kepalanya. tak terasa air matanya menetes. ia malu sekali. sungguh-sungguh malu.Reza melangkah mendekati Fifi."Loh kok nangis?" tanya Reza.Fifi bingung. tapi air matanya masih tetap mengalir. ia masih sangat malu. perasaanya campur aduk. antara malu, bingung dan lega karena Reza sudah mengetahui perasaannya."Fi, gue pengen denger dari elo langsung." ucap Reza.Fifi kaget bukan main. ia menatap Reza. "Gue?" tanyanya.Reza mengangguk pelan."Hhhh... gu...gue..."Reza masih menatap Fifi dalam-dalam."I...iya rez... go...gosip itu bener..." ucap Fifi.Reza tersenyum. "naah gitu dong. kan gue nggak galau lagi nih. berarti, cewek yang selama ini gue taksir juga naksir sama gue!" ucap Reza.Fifi terkejut. ia menatap reza dengan mata yang disipitkan."Gue naksir elo Fi. ehhm.... fi, mau nggak jadi cewek gue? eh, bukan gitu harusnya gue nanyanya. fi, boleh nggak aku jadi cowokmu?" tanya Reza mantap.Fifi kaget. benar-benar kaget. ia tak percaya dengan apa yang terjadi."Serius rez?""Iyalah Fi..."fifi tersenyum dan mengangguk. keduanya langsung berpelukan di tengah lapangan basket SMP Harapan itu. tiba-tiba Risa muncul dari pinggir lapangan."YEEESSS SUKSEEEEES!! POKOKNYA GUE HARUS DAPET PEJE!!" serunya.Reza dan Fifi tersenyum melihat kelakuan Risa."GUE LOOHH YANG NYETTING INI SEMUA!! YUUUUUHUUUU BERHASIL BERHASIL BERHASIL YEEE... WE DID IT!!" Risa menyyanyikan lagu Dora The Explorer ini dengan volume yang sangat keras.Fifi geleng-geleng kepala melihat sahabatnya ini. ckckck cerpen ini hanyalah fiktif belaka!



__D.N.R__

0 comments:

Post a Comment

NO CommeNt, NO Cry :D

avatarThe dreamer

Copyright © 1996 Fresh OrangeTemplate Modification by : ARIE SANJAYA{}

NIKMATILAH ARTIKEL DIBLOG INI SESEGAR BUAH JERUK!